Rabu, 12 Oktober 2011

HAKIKAT MENYIMAK

 INISIASI 3 : MKDU 4110

Hakikat Menyimak

Mendengar dan menyimak memiliki arti yang berbeda. Mendengar memiliki arti dapat menangkap suara. Menyimak memiliki arti suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

Strategi menyimak
  1. Membedakan fonem dalam konteks
      Kata dari dan tari adalah kata yang berbeda, dibedakan dengan adanya huruf /d/ dan /t/. Dalam pendengaran sekilas tampak hampir sama, namun jika disimak dengan seksama ada perbedaan. Jadi dalam menyimak harus lebih diperhatikan setiap fonem dalam konteks

  1. Berlatih menangkap maksud tuturan dari sebuah kalimat
      Kita kadang salah mengertikan maksud pembicaraan seseorang, misal ada yang berbicara, ” Kucing makan tikus mati di dapur.” Mungkin tafsiran orang-orang akan berbeda. Ada yang mengira yang mati adalah kucing, ada yang menyangka yang mati adalah tikus. Jika kita tidak memperhatikan intonasi kalimat (panjang-pendek, tekanan, dan nada kalimat), kemungkinan salah tafsir itu ada.

  1. Menentukan kesalahan pengucapan sebuah kata
      Umumnya kesalahan pengucapan terletak pada kata yang berhomofon atau homograf seperti bank dengan bang, apel buah dengan apel upacara, dll

  1. Menangkap isi sebuah percakapan
      Untuk mampu menangkap isi sebuah percakapan dibutuhkan konsentrasi yang baik.

  1. Menangkap isi sebuah wacana ilmiah dan nonilmiah
      Menyimak wacana baik ilmiah dan nonilmiah lebih difokuskan pada ide atau gagasan yang dinilai penting bagi penyimaknya. Konsentrasi sudah pasti diperlukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar